Aliando Syarief Sedang Sakit

 

Aliando Syarief Sedang Sakit – Aliando Syarief mengungkapkan bahwa dirinya sedang tidak baik – baik saja sakit yang di derita Aliando ini karena adanya kesehatan mentalnya yang terganggu.

 

Itu membuat artis tersebut harus merelakan proyek sinetron yang ia bintangi yaitu Keajaiban Cinta dan tak hanya itu saja karena dia harus mundur dari dunia hiburan tanah air sebagai pesinetron selama hamper dua tahun. Dia juga mengatakan bahwa dia sedang mengalami OCD dan memohon agar tidak ada berita – berita yang aneh untuknya karena memang ingin istirahat selam dua tahun. Bahkan dia mengatakan bahwa OCD yang dia alami cukup ekstrem.

 

Tentang OCD

OCD sendiri adalah sebuah gangguan mental dimana sang penderita harus melakukan sesuatu hal dengan pola yang sama dan jika hal tersebut tidak dilakukan atau sang penderita mengabaikan maka yang menderita OCD akan mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebihan bahkan tekanan dalam dirinya. Hingga akhirnya untuk meredakan stress sang penderita tak ragu untuk melakukan tindakan kompulsif.

 

Penyebab dari OCD sendiri yang di derita Aliando Syarief belum betul – betul di ketahui namun penyebab OCD tersebut ada beberapa factor yaitu Biologi, Genetika dan Keluarga. Faktor biologi sendiri itu disebabkan oleh hasil alami kimia perubahan tubuh atau fungsi otak. Sedangkan Genetika dan Keluarga tentuanya itu adalah sebagai keturuan dari keluarga yang sebelumnya.

 

Orang – orang yang mengalami OCD jika tidak segera ditangani maka si penderita akan mengalami perasaan tanggung jawab yang sangat tinggi dan juga sulit menangani ketidakpastian bahkan bisa sampai stress berkepanjangan.

 

Sedangkan untuk cara pengobatannya yaitu dengan psikoterapi serta pengobatan dengan obat – obat tersenttu seperti Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft),Clomipramine antidepresan trisiklik (Anafranil),Antipsikotik seperti aripiprazole (Abilify) atau risperidone (Risperdal) dan Memantine (Namenda). Tetapi harus tetap dalam pengawasan dokter yang bersangkutan.

Sumber : https://www.kompas.com/