Kamis, 17 Maret 2016

Penemu Plastik dan Fakta Sampah Plastik


Akhir – akhir ini di Indonesia sangat gencar dengan adanya plastik berbayar yang harus di terapkan di swalayan dengan harga Rp. 200 setiap satu plastik, tapi apakah kebijakan tersebut efektif? Ya itu masing – masing dari kita saja bagaimana menyikapinya. Sehingga saya ingin tahu sebenarnya siapa penemu plastik sebenarnya dan apa saja faktanya.
Penemu Plastik
Leo Hendrik Baekeland adalah orang pertama yang menemukan plastik, dia lahir di Ghent, Belgia  pada tanggal 14 November 1863 dan wafat pada 23 Februari tahun 1944 saat usia 81 Tahun di Becon,New York. Plastik bukanlah penemuan pertamanya, karena sebelumnya dia juga menemukan kertas foto yang dinamakan Velox. Dia juga merupakan ahli kimia berkebangsaan Belgia.
Pada tahun 1905, Leo Hendrik Baekeland mulai mengadakan penelitian dan dua tahun kemudian dia mengubah bangunan yang awalnya sebuah gudang menjadi tempat penelitian yang berada di Yonkers, New York. Di sinilah Leo Hendrik Baekeland mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) sejenis bahan pembasmi kuman.
Dengan sangat hati – hati Leo Hendrik Baekeland memanaskan dan mengatur suhu dan tekananannya. Dan akhirnya terbentuklah bahan baru yang dapat di bengkokkan, di pilin dan di bentuk.  Hasil tersebut di namai dengan Bakelit, ini merupakan kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer – monomer yang lebih dari satu jenis. Polimer merupakan senyawa besar dari gabungan molekul – molekul sederhana.

 
Pada tahun 1910 Leo Hendrik Baekeland mendirikan pabrik plastik yang sekaligus menjadi direktur utamanya. Plastik tahan panas ini mulai di pasarkan kepada masyarakat, yang awalnya plastik hanya digunakan untuk membuat kotak radio, kancing, bola billiard dan beberapa barang lainnya. Dan sampai sekarang plastik di mana hampir semua barang yang kita gunakan terbuat dari plastik.
Fakta Sampah Plastik
Setelah kita mengetahui sang penemu plastik, kita ungkap bahaya sampah dari bahan plastik : 
1.        Sampah plastik yang di buang akan hancur setelah 200 – 400 Tahun kemudian. 
2.       Sampah yang di bakar akan menyebabkan lepasnya zat  - zat karsinogen ke udara. 
3.       Proses daur ulang yang tidak melalui sterilisasi. 
4.       Sampah penyumbat sungai.
Selain Indonesia yang mengkampanyekan untuk mengurangi penggunaan plastic walaupun terlambat. 
Negara – Negara berikut yang mengampanyekan untuk mengurangi penggunaan plastik :  
1.       Denmark dan Belgia menerapkan pajak kepada usaha ritel sejak tahun 1994 untuk Denmark,  sedangkan Belgia pada tahun 2007. 
2.       Hongkong berkampanye “No Plastic Bag Day” yang sudah di ikuti 30 peritel besar. 
3.     China memberikan sanksi pada usaha ritel yang memberikan kantong plastik secara gratis sejak 2008.
4.   San fransisco, toko dan supermarket yang menyediakan kantong plastik di kenakan denda $100 untuk pelanggaran pertama.
5.   Inggris, beberapa supermarket besar memberi diskon khusus senilai 1 - 4 poundsterling bagi pembeli yang membawa tas sendiri.

Semoga dengan pengetahuan tentang plastik dan sampahnya membuat kita walaupun tidak menghentikan tapi setidaknya lebih sadar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

4 komentar: