Menguap sering dikaitkan dengan kondisi tubuh yang mulai mengalami rasa lelah dan mengantuk juga sebagai bentuk rasa bosan. Tetapi pada dasarnya bukan hanya karena itu saja menguap merupakan sebuah reaksi pada tubuh yang secara tiba - tiba saat tubuh memerlukan udara. Mengantuk terjadi ketika karbon dioksida dalam darah meningkat, sehingga tubuh memerlukan oksigen yang digunakan untuk mengurangi kadar karbon dioksida dalam tubuh. Menguap bisa terjadi oleh siapa saja bahkan bayi yang belum lahir berumur 11 minggu jika kita lihat dengan USG 4D akan terlihat.
Menguap bisa saja menular
Secara tidak sadar, menguap bisa saja menular kepada orang lain yang di dekatnya, tetapi menguap tidak bisa menular kepada penderita skizofernia dan autis. Bahkan seseorang bisa menguap hanya dengan melihat sebuah video orang menguap. Sebuah penelitian mengatakan di saat melakukan studi, sekitar 50 persen orang yang menyaksikan video menguap juga akan menguap. Bahkan juga pernah dilakukan pada hewan seperti kera.
Waktu menguap rata - rata 6 detik
Secara tidak sadar rata - rata kita menguap selama 6 detik, pada saat 6 detik tersebut yang terjadi adalah detak jantung meningkat 30 %. Bahkan sebuah penelitian pernah menyatakan psikologi manusia berubah sebelum dan sesudah menguap. Menguap juga tidak bisa digantikan dengan apapun, bahkan dengan menarik napas panjang.
Menguap tanda penyakit
Jika menguap terjadi secara berlebihan, maka bisa saja itu tanda penyakit tertentu. Maka dari itu jika anda menguap secara berlebihan, segera periksa ke dokter. Karena bisa saja anda terkena penyakit seperti tumor otak, stroke, epilepsi dan bahkan mengalami sinkop vasovagal
atau mudah pingsan.
Dapat Mendinginkan otak
Seorang peneliti dari Amerika Serikat menyatakan bahwa manusia menguap untuk mendinginkan otak. Itu karena pada saat kita menguap, kita akan melakukan peregangan rahang sehingga bisa meningkatkan aliran darah pada leher, wajah dan kepala. Pada saat menguap terus kita mengambil napas panjang, maka udara dingin akan masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis kemudian kembali ke otak.
Menguap bisa saja menular
Secara tidak sadar, menguap bisa saja menular kepada orang lain yang di dekatnya, tetapi menguap tidak bisa menular kepada penderita skizofernia dan autis. Bahkan seseorang bisa menguap hanya dengan melihat sebuah video orang menguap. Sebuah penelitian mengatakan di saat melakukan studi, sekitar 50 persen orang yang menyaksikan video menguap juga akan menguap. Bahkan juga pernah dilakukan pada hewan seperti kera.
Waktu menguap rata - rata 6 detik
Secara tidak sadar rata - rata kita menguap selama 6 detik, pada saat 6 detik tersebut yang terjadi adalah detak jantung meningkat 30 %. Bahkan sebuah penelitian pernah menyatakan psikologi manusia berubah sebelum dan sesudah menguap. Menguap juga tidak bisa digantikan dengan apapun, bahkan dengan menarik napas panjang.
Menguap tanda penyakit
Jika menguap terjadi secara berlebihan, maka bisa saja itu tanda penyakit tertentu. Maka dari itu jika anda menguap secara berlebihan, segera periksa ke dokter. Karena bisa saja anda terkena penyakit seperti tumor otak, stroke, epilepsi dan bahkan mengalami sinkop vasovagal
atau mudah pingsan.
Dapat Mendinginkan otak
Seorang peneliti dari Amerika Serikat menyatakan bahwa manusia menguap untuk mendinginkan otak. Itu karena pada saat kita menguap, kita akan melakukan peregangan rahang sehingga bisa meningkatkan aliran darah pada leher, wajah dan kepala. Pada saat menguap terus kita mengambil napas panjang, maka udara dingin akan masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis kemudian kembali ke otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar