Fakta
Mengejutkan Tentang Bengawan Solo – Lagu tentang sungai Bengawan Solo tentu
sudah tidak asing bagi kita, apalagi bagi masyarakat Jawa Tengah. Tentu saja
lagu tersebut terispirasi dari Bengawan Solo yang ternyata menyimpan beberapa
fakta yang prlu kita ketahui.
Sungai
Paling Panjang Di Pulau Jawa
Dikatakan
sebagai sungai paling panjang di Pulau Jawa karena memilki panjang 540 km
dimana panjang sungai tersebut meliwati kota – kota yang ada di Jawa Tengah dan
Jawa Timur yang artinya melewati dua Provinsi. Untuk mata air dari bengawan
solo ini di Wonogiri yang bermuara di Laut Jawa Kota Gresik. Adapun lintasan dari
sungai Bengawan Solo di Provinsi Jawa
Tengah, yaitu Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen,
Blora, Rembang dan Surakarta. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Jawa Timur,
meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Bojonegoro, Tuban,
Lamongan, Gresik dan Surabaya.
Pernah Menjadi Tempat Manusia Purba
Ternyata daerah
sekitar sungai Bengawan Solo pernah di huni oleh para manusia purba di dua juta
tahun yang lalu. Hal itu di buktikan dengan adanya penemuan tepatnya di hulu
sungai ada gambaran mengenai periode paleolitik (masa berburu tingkat
sederhana), preneolitik (zaman batu),
dan neolitik (masa bercocok tanam). Akibatnya, banyak fosil, prasasti,
tembikar, dan lainnya yang ditemukan di sepanjang aliran sungai ini. Hal itu
tepatnya di Sangiran di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah atau dikatakan jarak
antara dengan Bengawan Solo sekitar 15 km.
Menjadi Inspirasi Lagu Yang Akhirnya Melegenda
"Bengawan
Solo, riwayatmu kini, sedari dulu jadi perhatian insani.”
Sebagian
lirik dari lagu Bengawan Solo karya Gesang Martohartono sang maestro keroncong
yang diciptakan pada tahun 1940 yang memilki lirik menggambarkan nuansa
nostalgia dengan Sungai Bengawan Solo. Tak hanya melegenda di tanah asalnya,
lagu ini bahkan populer di luar negeri, yaitu di Cina, Amerika Serikat, dan
Jepang.
Tempat Terjadinya Water Landing Di Dunia
Penerbangan
Tepatnya
pada tanggal 16 Januari 2002, sungai Bengawan Solo masuk ke dalam catatan
sejarah penerbangan Indonesia. Dimana di sungai ini, pesawat Garuda Indonesia
Boeing 737 dengan rute Mataram-Yogyakarta melakukan water landing (pendaratan
di air).
Melansir
dari National Transportation Safety Committee, pada saat kejadian ini terjadi
ketika pesawat Garuda sedang terbang di atas Purwodadi dan terjadi cuaca buruk.
Saat itu pula, mesin pesawat mati karena ada es.
Abdul Rozak
sebagai pilot pesawat Garuda kala itu, lantas melakukan pendaratan darurat di
Sungai Bengawan Solo. Pilot pun melakukan semua prosedur untuk melakukan water
landing. Perencanaan yang matang dan eksekusi tepat, membuat 155 penumpang di
dalamnya selamat. Namun seorang pramugari tewas dalam kejadian ini, ada yang
mengatakan kalau pramugari ini lompat dari atas pesawat namun belum bisa di
pastikan.
Terjadi Pencemaran
Meskipun
Bengawan Solo menawarkan keindahan panorama, tetapi akhir-akhir keindahan
tersebut sirna karena semakin banyak pencemaran.
Pada
September 2021, PDAM Solo resmi menghentikan pengolahan air dari Bengawan Solo
karena adanya pencemaran yang makin mengkhawatirkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh PDAM dimana air sungai
menjadi sangat hitam hal itu dikarenakan adanya industri rumah tangga ciu
Samin.
Sumber : https://travel.tempo.co/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar