Kamis, 19 Januari 2023

Fakta Mengejutkan Tentang Bengawan Solo

 

Fakta Mengejutkan Tentang Bengawan Solo – Lagu tentang sungai Bengawan Solo tentu sudah tidak asing bagi kita, apalagi bagi masyarakat Jawa Tengah. Tentu saja lagu tersebut terispirasi dari Bengawan Solo yang ternyata menyimpan beberapa fakta yang prlu kita ketahui.

 


Sungai Paling Panjang Di Pulau Jawa

Dikatakan sebagai sungai paling panjang di Pulau Jawa karena memilki panjang 540 km dimana panjang sungai tersebut meliwati kota – kota yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang artinya melewati dua Provinsi. Untuk mata air dari bengawan solo ini di Wonogiri yang bermuara di Laut Jawa Kota Gresik. Adapun lintasan dari sungai Bengawan Solo  di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Blora, Rembang dan Surakarta. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya.

 

Pernah Menjadi Tempat Manusia Purba

Ternyata daerah sekitar sungai Bengawan Solo pernah di huni oleh para manusia purba di dua juta tahun yang lalu. Hal itu di buktikan dengan adanya penemuan tepatnya di hulu sungai ada gambaran mengenai periode paleolitik (masa berburu tingkat sederhana),  preneolitik (zaman batu), dan neolitik (masa bercocok tanam). Akibatnya, banyak fosil, prasasti, tembikar, dan lainnya yang ditemukan di sepanjang aliran sungai ini. Hal itu tepatnya di Sangiran di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah atau dikatakan jarak antara dengan Bengawan Solo sekitar 15 km.

 

Menjadi Inspirasi Lagu Yang Akhirnya Melegenda

"Bengawan Solo, riwayatmu kini, sedari dulu jadi perhatian insani.”

 

Sebagian lirik dari lagu Bengawan Solo karya Gesang Martohartono sang maestro keroncong yang diciptakan pada tahun 1940 yang memilki lirik menggambarkan nuansa nostalgia dengan Sungai Bengawan Solo. Tak hanya melegenda di tanah asalnya, lagu ini bahkan populer di luar negeri, yaitu di Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.

 

Tempat Terjadinya Water Landing Di Dunia Penerbangan

Tepatnya pada tanggal 16 Januari 2002, sungai Bengawan Solo masuk ke dalam catatan sejarah penerbangan Indonesia. Dimana di sungai ini, pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 dengan rute Mataram-Yogyakarta melakukan water landing (pendaratan di air).

 

Melansir dari National Transportation Safety Committee, pada saat kejadian ini terjadi ketika pesawat Garuda sedang terbang di atas Purwodadi dan terjadi cuaca buruk. Saat itu pula, mesin pesawat mati karena ada es.

 

Abdul Rozak sebagai pilot pesawat Garuda kala itu, lantas melakukan pendaratan darurat di Sungai Bengawan Solo. Pilot pun melakukan semua prosedur untuk melakukan water landing. Perencanaan yang matang dan eksekusi tepat, membuat 155 penumpang di dalamnya selamat. Namun seorang pramugari tewas dalam kejadian ini, ada yang mengatakan kalau pramugari ini lompat dari atas pesawat namun belum bisa di pastikan.

 

Terjadi Pencemaran

Meskipun Bengawan Solo menawarkan keindahan panorama, tetapi akhir-akhir keindahan tersebut sirna karena semakin banyak pencemaran.

 

Pada September 2021, PDAM Solo resmi menghentikan pengolahan air dari Bengawan Solo karena adanya pencemaran yang makin mengkhawatirkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh PDAM  dimana air sungai menjadi sangat hitam hal itu dikarenakan adanya industri rumah tangga ciu Samin.

 

 

Sumber : https://travel.tempo.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar