Rabu, 25 Januari 2023

Melihat Kawasan Nol Kilometer Indonesia

 

Melihat Kawasan Nol Kilometer Indonesia Apakah diantara kalian tahu dimana letak dari Nol Kilometer untuk Negara Indonesia? Disinilah kawasan Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang Provinsi Aceh, bahkan pernah di pilih menjadi destinasi wisata paling unik dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia atau API 2019, yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

 


Wali Kota Sabang Nazaruddin mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi pendorong bagi pemerintah setempat untuk terus berinovasi untuk terus meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan asing ke Pulau Weh, tempat tugu Kilometer Nol Indonesia berada. "Pemerintah terus bekerja dan memikirkan bagaimana mempertahankan penghargaan ini agar tidak dikalahkan daerah-daerah lain," ungkapnya.

 

Tugu Nol Kilometer sendiri diresmikan pada tanggal 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI saat itu yang menjabat adalah Try Sutrisno. Monumen ini menjadi bukti simbol perekat masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Seiring berjalannya waktu, pemerintah beberapa kali merenovasi tugu tersebut agar terlihat tetap bagus dan menarik.

 

Desain Tugu Nol Kilometer tersebut memiliki beberapa filosofi. Dimana empat pilar yang menjadi penyangga merupakan simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote. Lingkaran besar pada tugu merupakan analogi dari angka nol. Ada pula motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada zaman dahulu masa penjajahan.

 

Ornamen lainnya yang berbentuk segi delapan menggambarkan sebuah landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin. Setiap bagian tugu ini memiliki pesan-pesan kebangsaan yang menyatukan keberagaman bangsa Indonesia.

 

Dimana Sabang adalah pulau paling barat Indonesia yang berjarak sekitar 14 mil dari perairan Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh. Untuk sampai ke Sabang bisa menggunakan transportasi kapal cepat dan kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheu. Pulau itu memiliki sekitar 40 ribu penduduk. Sabang pernah menjadi kawasan perdagangan bebas, namun hingga akhirnya ditutup pada 1986.

 

 

Sumber : https://travel.tempo.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar